/-----------------------------\
Penulis: Yusril Takeuchi
Episode: 1
\-----------------------------/
Disuatu pagi yang cerah dipenuhi dengan kicauan
burung-burung dipagi hari. Serta suara kokok ayam yang membangunkan setiap
orang yang tertidur. Terdapat seorang
anak yang bernama Takeuchi sedang bersiap-siap untuk pergi sekolah. Dia
terlihat sibuk sekali merapihkan buku-buku sekolahnya lalu memakai seragamnya.
Selepas semuanya sudah siap, dia berjalan dari rumahnya menuju sekolah. Udara
pagi yang sejuk membuatnya sangat ceria, senyumnya dan siulannya mengalunkan
suasana yang damai. Dia berjalan dengan sangat cepat karena takut jika sampai
telat sampai disekolah. Takeuchi adalah anak yang terkenal baik, pintar, serta
ramah hati. Namun ada beberapa kekurangan yang membuat beberapa temannya
jengkel kepadanya. Dia anak yang terbilat pelit dalam hal jawaban ketika
ulangan. Siapa sangka, ketika ulangan dimulai dia bisa tiba-tiba menjadi tuli.
Dan bisa mendengar lagi ketika sudah menyelesaikan tugas ulangannya.
Hal
ini tentu sangat tidak disukai beberapa temannya yang suka mencontek, karena
jawaban yang paling tepat jika sedang ulangan ialah dari Takeuchi itu sendiri.
Meskipun
terbilang cukup pelit dalam jawaban ulangan, dia anak yang ramah serta tidak
emosian. Walau ada beberapa hal yang membuatnya kecewa, marah, atau tidak
disukainya. Dia bisa mengontrol dirinya sehingga seolah-olah bahwa dia tidak
pernah marah sama sekali. Selalu terpaparkan senyum setiap ada orang lain yang
berbuat kesalahan kepadanya.
Takeuchi
juga orang yang imajinasinya cukup tinggi, dia selalu menghayal bahwa dirinya
bisa menjadi Time Travel yaitu penjelajah waktu. Bisa pergi kemasa depan atau
masa lalu adalah suatu impiannya, karena jika hal itu terjadi dia ingin melihat
dirinya beberapa tahun kedepan kelak.
Dia
memiliki phobia yang cukup aneh bagi pecinta hewan anjing. Yaps, dia phobia
dengan hewan anjing.
Kenapa
demikian? Karena ketika SD dia pernah dikejar dengan 3 anjing sekaligus.
Alhasil dia harus berlarian sana-sini demi menyelamatkan diri, bahkan sampai
masuk kerumah orang lain.
Takeuchi
terbilang anak yang suka dengan hal-hal yang tidak biasa. Seperti apakah alien
itu benar-benar ada? Time Travel itu nyata? Dan apakah ada kehidupan diluar
bumi?
Ketika Takeuchi sampai disekolah dia
disapa banyak temannya. Ada yang mengatakan “Eh Takeuchi udah dateng..”, saut
temannya. Dan ada juga yang mengatakan “Eh si professor udah dateng, gimana
perjalanannya lancar?”, saut teman lainnya. Bahkan ada juga yang memanggilku
dengan sebutan Harry Potter.
Yaps,
Takeuchi seorang yang cukup disegani disekolah, itulah diriku. Aku berumur 15
tahun dan sangat menyukai hal yang tidak biasa. Waktu demi waktu, jam sudah
menunjukkan pukul 3 sore. Bel pulang sekolahpun sudah berbunyi, dan semua murid
pulang kerumah masing-masing. Ketika berada didepan gerbang, temanku bernama
Dodit mengatakan sesuatu kepadaku “Hei Takeuchi, hati-hati dijalan pulang,
jangan sampai dikejar anjing lagi haha...”, saut Dodit. Akupun membalasnya
“Tenang aja dit, aku akan berhati-hati kok..”, ucapku.
Aku bersiul disepanjang jalan menuju
rumah, namun ada suatu hal yang aku temui. Terdapat 3 anjing yang menyeramkan
sekali yang sedang memakan sesuatu. Kakiku gemetar, karena aku sendiri sangat
takut dengan anjing. Aku berusaha jalan sepelan mungkin agar anjing itu tidak
mengejar. Tapi hasilnya buruk, ketiga anjing itu melihatku dan mengejar hingga
aku harus mengeluarkan tenaga ekstra agar tidak tergigit. Aku terus berlari
sekencang mungkin, tak kusangka kejadian yang terjadi ketika SD pun terjadi
lagi sekarang. Karena terlalu cepat berlari tak sengaja menabrak orang lain,
untung saja masih ada kesempatan lagi untuk lari. Terlihat orang yang tadi aku
tabrak ketakutan ketika ketiga anjing itu melewatinya tapi tidak menggigitnya,
hanya terfokuskan untuk mengejarku. Dalam hatiku berkata “Aaaaa tidaaak, kemana
lagi aku harus belari. Aku harus mencari tempat bersembunyi”, kataku didalam
hati. Tak lama kemudian aku tiba disebuah tempat pembuangan sampah. Rasa baunya
membuatku semakin sulit untuk bertahan, namun aku menemukan sebuah tempat yang
mirip dengan Lemari. Aku coba memasukinya untuk bersembunyi dari kejaran 3
anjing tersebut. Setelah beberapa menit bersembunyi didalam lemari itu, ada
beberapa hal yang membuatku aneh.
Mengapa
ketika keluar suasananya menjadi berbeda? Awalnya tempat itu hanya seperti
lapangan yang dipenuhi sampah, tapi sekarang sudah mulai ada banyak
gedung-gedung yang berada didekatnya.
Aku
melihat ada truk sampah yang jarang sekali kulihat, bentuknya serta ukurannya
juga belum pernah aku lihat sama sekali seumur hidupku. Aku coba menuju jalan
raya, ada yang aneh. Banyak sekali kendaraan tanpa roda dijalanan, bentuknya
bervariasi ada yang seperti motor, serta mobil. Namun tidak memilik roda dan
melayang diudara. Wow, sebenarnya aku berada dimana? Mengapa tiba-tiba semuanya
menjadi seperti ini. Aku bertanya kepada diriku sendiri “Sebenarnya aku berada
dimana? Kenapa semuanya tampak berbeda ketika sehabis keluar dari lemari tadi?
Apa jangan-jangan aku pergi ke Masa Depan?”, tanyaku dalam hati.
Tak
lama kemudian kuputuskan untuk pulang kerumah, tapi jalanan disini tampak
sedikit berbeda dengan sebelumnya yang pernah kulihat. Tiba-tiba dari belakang
aku diserempet oleh seseorang wanita yang menggunakan suatu kendaraan aneh. Aku
pikir itu seperti sekuter, tapi tidak ada roda dan melayang. Wow benda apa itu,
kemudian akupun merespon “Hei kamu! Apakah kamu tidak melihat jika ada orang
didepan sini? Kenapa kamu menyerempetku?”, teriakku kepada orang itu.
Akhirnya
orang yang tadi menabrakku menhampiri, dan meminta maaf “Ah maaf banget, aku
sebenarnya baru menggunakan kendaraan ini jadi masih suka kagok dalam
memakainya. Kamu siapa dan darimana? Penampilanmu kuno sekali”, tanya wanita
itu.
Lantas
aku menjawabnya “Aku berasal dari..... Sebenarnya aku tinggal didaerah sini.
Sekarang tahun berapa sebenarnya?”, tanyaku kepada wanita itu.
Wanita
itu tertawa dan mengatakan “Hahaha, apakah kamu sudah hilang ingatan? Tentu
saja ini tahun 2054. Masa kamu bisa lupa dengan tahun sendiri, sungguh aneh
kamu. Kamu tinggal dimana? Mungkin bisa kuantar..”, ajak wanita itu.
Aku
sangat kaget, dia mengatakan tahun 2054, karena tidak percaya aku mencubit
pipiku dan ternyata rasanya sakit. Aku tidak bermimpi, lalu aku berteriak
“Yeehaaaa, akhiiirnya impianku jadi kenyataaan. Masa Depan... Masa Depan...
Akhirnya aku bisa mencapainya Yessssss..”, teriakku dengan penuh kesenangan.
Wanita
tadi semakin bingung denganku dan bertanya “Hei kamu kenapa bertingkah aneh
seperti itu? Seolah-olah kamu datang dari Masa Lalu”, tanya wanita itu.
Dengan
hati yang tenang serta gembira aku berkata “Perkenalkan namaku Takeuchi, jujur
aku memang berasal dari Masa Lalu yaitu tahun 2015. Aku tidak menyangka jika
impianku menjelajahi waktu dapat menjadi kenyataan. Lalu siapa namamu?”,
tanyaku kepadanya.
Diapun
ikut kaget mendengar perkataanku tadi.
“Kamu
tidak sedang bercanda kan? Ternyata ditahun 2015 sudah ada alat seperti itu.
Aku pikir hanya ditahun 2054 saja yang sudah memilikinya. Oh iya, namaku
Felisa...”, ujar Felisa. Aku heran, ternyata Time Travel bukan lagi hal yang
aneh dimasa ini, disini Mesin Time Travel memang sudah tercipta tapi harganya
cukup mahal maka dari itu tidak semua orang bisa membelinya. Hanya kaum orang
kaya saja yang bisa mempunyainya. “Anuu, sebenarnya aku kesini karena ketidak
sengajaan. Tanpa sengaja aku pergi ke tahun 2054 ini..”, kataku sambil
bersender ditembok.
Felisa
mengajakku kesuatu tempat untuk mengobrol lebih dalam “Dari pada kita ngobrol
disini, kan panas serta banyak kendaraan. Bagaimana kalau kita ketempat
nongkrong agar ngobrolnya menjadi lebih nyaman?”, ucap Felisa kepadaku.
Karena
memang cukup panas, aku menyetujui tawarannya. Akhirnya aku dibonceng Felisa
disekuter terbangnya menuju ketempat nongkrong. Karena sangat menakjubkan aku
bertanya kepadanya “Felisa, sebenarnya benda apa yang kamu pakai ini? Bagaimana
bisa tidak ada roda tapi dapat berjalan serta mengapung diudara?”, tanyaku
karena bingung dengan kendaraan Felisa.
Felisa
tertawa lagi kepadaku “Hahaha, dasar orang kuno. Ini namanya Fly Scooter.
Kendaraan ini buatan Jepang yang banyak diminati para remaja karena harganya
yang tidak terlalu mahal”, saut Felisa. Ah jadi ternyata itu Fly Scooter, hebat
sekali bisa terbang seperti ini. Aku sangat menunggu bisa membeli kendaraan
seperti ini.
Kami berjalan menuju tempat
nongkrong, ditemani dengan udara sore hari yang sejuk. Serta pemandangan yang
tidak biasa bagiku. Bagaimana tidak? Disetiap jaln aku selalu melihat banyak
kendaraan yang berterbangan sana sini. Tapi hal itu tidak aneh lagi bagi orang
pada masa itu.
Tak
lama kami sampai disebuah tempat hangout yang cukup ramai. Ketika memasuki
ruangan betapa kagetnya diriku bahwa hampir semua yang berada disana
menggunakan Hologram. Bahkan didalam WC nyapun hampir semuanya menggunakan
Hologram. Waw it’s amazing, rasanya berlama-lama dimasa inipun tak merugikanku.
Kami
mengambil tempat duduk yang cukup nyaman, bayangkan saja, tempat duduk ditempat
itupun melayang dan tidak menapak. Aku melihat kebagian bawahnya tidak ada
roket sama sekali atau alat yang membuatnya terbang. Tapi dia bisa mengapung,
sungguh luar biasa.
Sehabis
mengambil makanan Felisapun bertanya kepadaku “Jadi bagaimana ceritanya kamu
bisa tersasar ke masa ini?”, tanyanya. Akupun membalasnya dengan tenang “Saat
itu aku sedang pulang sekolah, namun dijalan aku dikejar oleh 3 anjing yang
sangat menyeramkan, aku sudah berlarian sana-sini hingga pada akhirnya aku
sampai disebuah tempat pembuangan sampah. Disana terdapat lemari tua yang tidak
terlalu kotor, hingga pada akhirnya aku bersembunyi disana. Namun setelah
beberapa menit akupun keluar dari lemari itu. Hal yang anehpun terjadi, aku
merasa tempatnya kenapa bisa berubah? Padahal awalnya itu seperti lapangan yang
dipenuhi sampah, sekarang ada beberapa gedung besar disana.”, jawabku sambil
memakan makanan. Felisa sedikit heran “Dari tempat pembuangan sampah? Bagaimana
bisa ada mesin waktu disitu, padahal tempat itu sama sekali jarang dikunjungi
banyak orang. Dan oh iya, ada yang bisa aku bantu untukmu?”, tawar dari Felisa
untuk membantuku. Karena pada tahun itu aku tidak memiliki siapapun akhirnya
aku menerimanya “Aku juga tidak mengetahuinya kenapa bisa sampai seperti itu.
Sebelumnya, aku punya impian bahwa aku ingin menjadi Time Traveler dan menemui
diriku dimasa mendatang. Aku ingin melihat bagaimana wajahku serta karirku
dimasa mendatang. Nah jika memang bagus aku sangat menyukainya dan jika buruk,
aku akan berusaha keras agar masa depanku bisa berubah.”, jawabku kepada
Felisa.
“Well, baiklah akan aku coba bantu.
Tapi sebelumnya dimana alamat rumahmu? Mungkin kita bisa kesana..”, tanya
wanita itu kepadaku. Tak lama, aku memberikan alamatku dan langsung pergi
dengannya lagi menuju rumahku. Aku harap semuanya tidak ada yang berbeda serta
diriku masih tinggal disana.
Namun
ketika sampai, aku bingung perumahanku bukanlah komplek mewah seperti saat ini.
Dahulu rumahku hanyalah perumahan sederhana serta tidak semewah ini.
Hal
itu membuatku semakin penasaran dan bertanya “Felisa, apakah benar ini
tempatnya? Aku yakin dimasaku tempatnya tidak semewah ini”, tanyaku kepada
Felisa sambil menunjuk ke jalanan. Felisa menjawab “Beneran kok, liat tuh papan
alamatnya masa iya salah?”, saut Felisa.
Karena
aku sangat bingung, hingga akhirnya memutuskan untuk berkunjung kesalah satu
rumah dan menanyakan pada orang itu apakah aku masih tinggal disini atau tidak.
*Ting
nong ting nong.... “Iya siapa itu?”, saut pemilik rumah. Aku mengresponnya
“Anu, saya orang yang sedang mencari jalan, bisakah saya bertanya sesuatu
kepadamu?”, tanyaku padanya. Pemilik rumah itupun menyetujuinya serta
mengizinkanku masuk kerumahnya. Betapa hebatnya ketika memasuki rumahnya,
rasa-rasanya seperti berada didalam Mall. Banyak menggunakan Hologram serta
Robot pribadi.
“Baiklah nak, ada yang bisa saya
bantu untukmu?”, tanya pemilik rumah itu. Felisa menjawab “Ayo Takeuchi, cepat
katakan mumpung ada orang baik yang ingin membantumu”, sautnya sambil
menyenggol bahuku. “Apakah benar ini daerah Jalan Kebun Jeruk 19? Dan apakah
ada orang yang tinggal disini serta bernama Yusril? Muhammad Yusril
Rapsanjani...”, tanyaku kepada orang itu. Tak lama datang sesosok robot
pembantu yang siap melayani tamunya dan berkata padaku “Maaf tuan, apakah tuan
ingin minum? Minuman apa yang tuan inginkan?”, tanya robot tersebut. Kami
menjawabanya “Ah air putih saja sudah cukup kok, dan juga kita tidak lama
disini”, sautku kepada robot itu. Aku kaget ketika berbicara seperti itu, robot
langsung merespon serta membuatkan air putih untuk kami ber 2. Pemilik rumahpun
berkata “Alamatmu sudah benar, ini memang Kebun Jeruk 19, dan untuk orang yang
bernama Yusril itu memang tinggal disini, rumahnya berada disana dan memiliki
nomor 110”, ucap pemilik rumah itu sambil menunjukkan kerumahku.
Kami
meminum air putih buatan robot kami, karena sudah mendapatkan informasi yang
cukup kamipun berterima kasih dan pergi. Namun ketika aku bertemu dengan
diriku, tak kusangka ternyata diriku sangat tampan dan kaya. Rumah yang
kumiliki juga besar. Aku heran, ini ditahun 2054, otomatis umurku sudah 55
tahun. Tapi mengapa wajahku seperti orang seusia 20 tahunan? Kami berdua pun
kaget ketika saling menatap diri sendiri. Diriku yang satu lagi berkata
“Kkkkaammu siapaa? Kok wajahnya bisa mirip dengan aku ketika kecil?”, tanya
diriku yang satu lagi. Dengan senyuman yang lega aku membalasnya “Perkenalkan,
aku adalah dirimu. Aku datang dari tahun 2015 secara tidak sengaja, karena
kebetulan aku tidak sengaja terpindah ke tahun 2054 ini, tak salah jika aku
menemui diriku ditahun ini juga.”, sautku kepada diriku.
Tak lama, akhirnya kami
berbicang-bincang tentang masalah pribadi. Aku bertanya tentang pekerjaannya,
dan ternyata dia sangat kaya. Dia seorang CEO dari suatu perusahaan Tayajinku
Studios yang saat itu sedang maju. Tentu saja, itu adalah perusahaan game
milikku yang pernah kubuat ketika SMP. Namun tak kusangka menjadi besar pada
tahun ini. Karena terlalu kagum dengan diriku yang dimasa ini, aku memintanya
untuk menunjukkan seisi rumahnya. Dia juga ingat bahwa dirinya pernah melakukan
petualangan waktu ketika masih SMA. Tak kusangka ternyata rumahnya sangat besar
sekali, aku menganggap bahwa ini seperti istana yang megah. Kolam renang yang
luas, taman yang indah, serta pelayan-pelayan yang ramah mulai dari pelayan
manusia serta pelayan robot.
Aku
bertanya kepada diriku “Sebenarnya apa saja yang kamu kerjakan ketika lulus
sekolah sehingga sampai sukses seperti ini membawakan nama Tayajinku?”, tanyaku
pada diriku. Felisa iseng ceplas ceplos dalam ngomongnya “Wah rumahmu besar
juga, jika dibandingankan dengan rumahku mungkin ini 20x dari rumahku. Andaikan
saja ini rumahku, mungkin akan sangat senang sekali. Kamu hebat Takeuchi bisa
sukses sepert ini”, saut Felisa.
Diriku
yang sudah tua menjawabnya “Jika kamu berusaha, kamu akan bisa meraihnya.
Jangan pernah menyerah, dan jangan takut akan kegagalan. Sebenarnya ketika
lulus SMA aku masuk kuliah jurusan IT. Namun dari sitiu aku membuat banyak
software serta game kecil-kecilan. Ketika lulus, aku mencari modal untuk
membuat team Tayajinku Studios itu besar. Hingga akhirnya aku mempunyai sebuah
rumah yang tidak terlalu besar, dan itu dijakin sebagai kantor pertamaku.
Member awalnya belum banyak, hanya sekitar 6 sampai 9 orang. Namun karena game
kami laku keras, akhirnya kami mendapatkan banyak keuntungan sehingga
perusahaan kami bisa berkembang dengan baik”, jawabku mengenai pertanyaanku dan
Felisa sambil menunjukkan foto-foto karyawan serta kantor Tayajinku Studios
yang besar.
Wah
ternyata awal kesuksesanku berawal dari team developer kecil-kecilan yang
pernah kubuat dengan iseng.
Tak
kusangka bisa menjadi sebesar ini.
Hari semakin gelap, aku memikirkan
orang tuaku dimasaku. Hingga akhirnya kuputuskan untuk pulang kembali kemasaku.
Aku bertanya “Bagaimana caraku pulang? Mungkinkah memasuki lemari yang sama dan
hal yang sama? Tapi sekarang sudah malam, apakah ada kemungkinan aku pulang
ketika beberapa menit setelah aku melakukan perjalanan waktu?”, tanyaku kepada
diriku yang sudah tua dan Felisa. Diriku yang tua menjawab “Kamu bisa melakukan
hal yang sama untuk pulang, dan untuk menentukan waktunya kamu bayangkan saja
jika kamu ingin pergi ke waktu ketika beberapa menit setelah kamu pergi”,
jawabku yang sudah tua sambil tersenyum padaku.
Aku
mencobanya dan mengucapkan selamat tinggal pada Felisa, dan diriku yang sudah
tua. Sebelum pergi aku berkata sebelum pergi kepada Felisa “Felisa, jika kamu
bisa melakukan perjalanan waktu, maka temuilah aku. Aku ingin bermain denganmu
lagi..”, pintaku padanya sambil memegang kedua tangannya. Felisa hanya
tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Aku menganggap bahwa itu adalah iya.. Langkah
demi langkah kumasuki ruangan itu, hingga akhirnya kuberada didalamnya. Setelah
beberapa menit didalam, kubuka lemari tersebut dan berhasil. Aku sudah kembali
kemasaku, disana terlihat ada 3 anjing yang tadi mengejarku. Untung saja mereka
tidak melihat sehingga aku bisa pulang dengan selamat.
Karena perjalanan waktu tadi,
akhirnya aku memutuskan untuk menjadi CEO, dan membesarkan team yang sudah
kubuat ini hingga bisa menjadi seperti itu.
Dan
akhirnya aku menulisnya diblog pribadiku tentang perjalanan waktu yang telah
kujalani tadi. Aku berjanji tidak akan memberitahukannya kepada siapapun,
karena percuma saja, mereka tidak akan percaya dan bahkan menganggapku gila.
Cukup itu kujadikan sebagai kenangan yang indah karena impianku bisa menjadi
kenyataan...
0 komentar:
Posting Komentar