Pada zaman dahulu, hiduplah seorang tukang kayu
yang bernama Jack yang berasal dari Desa Hilir Sungai. Dia seorang tukang kayu
yang sangat jujur dan tidak pernah berbohong. Setiap pagi dia menghancurkan
kayu-kayu untuk dijual kepada orang lain. Dia hidup sebatang kara hanya bersama
neneknya, kedua orang tuanya telah meninggal dunia karena kasus kebakaran
hutan, kakeknya telah meninggal karena serangan jantung, sedangkan neneknya
menderita sakit parah. Dia harus bekerja setiap hari demi menncukupi kebutuhan sehari-hari
serta untuk pengobatan neneknya. Dipagi hari yang cerah diiringi aliran sungai
yang deras, Jack mengantar pesanan kayu milik pelanggan. Selepas dia sampai
dirumah pelanggan, Jack memberikan kayu kepada pelanggan serta apa saja
kekurangan kayu yang dia punya. Jack selalu tersenyum ketika berhadapan dengan
pelanggannya, karena kejujurannya itulah terkadang jack mendapatkan bonus harga
dari kayu yang dijualnya. Kejujurannya justru membawakan hasil yang baik
untuknya.
Diperjalanan
menuju pulang, Jack justru mendapatkan musibah yang berat. Dia dirampok
habis-habisan sehingga seluruh uang yang dia hasilkan dari menjual kayu habis
diambil perampok tersebut. Jack menangis serta berkata “Ya tuhan, cobaan
apalagi yang kamu berikan kepadaku? Uang itu adalah satu-satunya untukku dan
nenekku makan, serta untuk berobat nenenkku. Jika bukan dari uang itu, darimana
lagi aku akan mendapakannya? Serta aku tidak bisa makan malam ini karena tidak
memiliki uang”, ucap Jack sambil menangis mengeluarkan air mata.
Ketika berdagang, terkadang
jack suka memberikan bonus kayu kepada pelanggan, tak heran Jack mendapatkan
banyak pesanan kayu. Tapi perampokan itu justru membuatnya sulit sehingga tidak
punya uang untuk makan. Langkah demi langkah Jack pulang menuju rumah, namun ketika
diperjalanan dia menemui sebuah sungai yang tidak terlalu luas sambil
beristirahat dibawah pohonnya serta menaruh kapaknya dipinggir pohon. Jack
teridur pulas, dia berharap semoga akan mendapatkan makanan, karena dia sangat
tidak punya uang lagi. Waktu terus berjalan, tak terasa sudah jam 4 sore. Jack
kaget, dia sudah tertidur terlalu lama sehingga sampai melupakan neneknya. Dan
diapun harus segera pulang menemui neneknya. Karena Jack terlalu terburu-buru,
dia tidak sengaja menendang kapaknya sehingga terjatuh kedalam sungai. Jack
sangat histeris, kapak itu adalah satu-satunya alat yang digunakan untuk
mendapatkan uang. Tak lama kemudian muncullah cahaya dari dalam sungai itu.
Jackpun kaget dan berkata “Ssssinar apa itu yang muncul dari dalam sungai?”,
saut Jack sambil memegang pohon. Tiba-tiba keluarlah seorang peri dari dalam
sungai itu. Warga Desa Hilir Sungai mempercayai bahwa sungai yang berada didekat
desanya terdapat seorang peri penjaga sungai tersebut, walau sebagian orang
tidak mempercayainya. Jackpun kaget, dia tidak menyangka jika cerita yang
orang-orang katakan adalah benar.
Kemudian Peri itu bertanya kepada Jack “Hai anak muda,
siapakah namamu? Sepertinya kamu sedang bersedih?”, tanya peri tersebut. Jack
menceritakan semua kejadian yang dialaminya sejak pagi hari
“Namaku Jack, aku sedang
sedih, ketika dipagi hari aku mendapatkan banyak pesanan kayu serta memiliki
banyak uang, namun selepas diperjalanan pulang aku dirampok, semua uangku habis
sehingga aku tidak memiliki uang lagi unuk membeli makanan, aku tidak bisa
membeli makanan untuk nenekku yang sedang sakit”, saut Jack sambil bersedih. Lalu peri itu bertanya lagi “Lantas mengapa
kamu berada ditempat ini?”, tanya peri itu sambil tersenyum. Jackpun
menjawabanya
“Ketika sehabis dirampok,
badanku sakit karena dipukuli, dan aku sangat letih sekali. Kebetulan aku
melewati tempat ini sehingga aku beristirahat sebentar, karena aku ketiduran akhirny
tidak sadar bahwa hari sudah sore. Lalu ketika ingin pulang, aku tidak sengaja
menendang Kapakku kedalam sungai ini, maafkan aku karena sudah membuang sampah
ditempat suci ini”, ucap Jack sambil meminta maaf. Tiba-tiba ditangan peri
tersebut muncul 3 kapak, yang pertama Kapak dari batu, yang kedua Kapak dari
emas, dan yang terakhir Kapak dari berlian. Lalu peri itu bertanya lagi “Ditanganku
terdapa 3 kapak, ada kapak batu, emas, serta berlian. Yang manakah kapak
milikmu?”, tanya peri tersebut sambil menunjukkannya ke Jack. Karena Jack orang
yang jujur, diapun mengatakan sejujurnya
“Kapakku bukanlah yang terbuat
dari berlian, ataupun emas. Kapakku hanyalah kapak batu biasa.”, saut Jack
dengan lantang. Peri tersebu tersenyum sambil menatap Jack, dia berkata lagi
“Kamu memang orang yang sangat jujur, karena kamu telah berkata jujur, aku akan
memberikan ketiga kapak ini untukmu sebagai hadiah dari kejujuranmu.”, saut
peri tersebu sambil memberikan ketiga kapak itu kepada Jack. Jackpun kaget, dia
sangat berterima kasih kepada peri itu karena memberikan 3 Kapak berharga itu. Lalu
peri itu berkata “Apakah kamu sedang sangat lapar?”, tanya peri tersebut. Jack
menjawabnya sambil memegang perutnya “Aku memang sangat lapar, terutama nenekku
dirumah, ketika pagi aku hanya memakan 1 buah roti saja dan 1 bubur untuk
nenekku”, ujar Jack. Tiba-tiba muncullah cahaya dari sebelah kanan jack, diapun
menutupi matanya karena sinar itu terlalu silau. Tapi apa hasilnya? Ketika Jack
membuka matanya, disitu terdapat banyak sekali makanan mewah dan enak. Jack
heran dan bertanya “Makanan dari siapa ini? Dan untuk siapakah makanan ini?”
Peri itu tersenyum lagi dan menjawab “Semua makanan ini dariku, dan semuanya
untukmu serta nenekmu. Bawalah semua makanan ini dan berpestalah dirumahmu. Aku
tau kamu orang yang sangat jujur, dan kamu berhak mendapatkan ini semua” Jack
sangat berterima kasih kepada peri itu, hingga pada akhirnya Jack pulang
kerumah membawa 3 Kapak serta makanan mewah itu. Jack sangat beruntung,
ternyata perampokan tadi membawakan hasil yang sangat baik untuknya. Dan
akhirnya Jack makan besar bersama neneknya sampai kenyang.
Kesimpulan:
Kesimpulan dari cerita ini adalah, jadilah orang yang
jujur, maka jika kamu menjadi orang yang jujur kamu akan mendapatkan keuntungan
yang berlimpah. Serta kamu akan lebih dihargai dan disenangi banyak orang. Jika
kamu mendapatkan musibah, tetaplah sabar dan jangan putus asa. Karena pasti ada
hikmah dibalik semua musibah itu. Ada sebuah kebahagiaan dibalik semua musibah
itu untukmu wahai orang-orang yang jujur.
Perlu diingat juga, jangan
menjadi orang yang teledor atau tergesa-gesa, karena penyesalan akan selalu
datang belakangan.
-Tamat
0 komentar:
Posting Komentar