Featured Post Via Labels

Instagram Photo Gallery

1 Sep 2014

Salah Memasuki Jurusan

Share & Comment


Entah kenapa gue awalnya berfikir SMK itu baik.
Tapi, itu tidak menjadi hal baik jika kalian salah memasuki jurusan yang sesuai keingin
kalian. Gue tau bahwa di indonesia ini banyak sekali yang 
salah masuk jurusan. Dan termasuk gue juga baru saja mengalami hal itu.
Terkadang, jika kita masuk ke jurusan yang sesuai dengan keinginan kita.
Kita akan sangat semangat untuk sekolah. Walaupun orang itu
sedang malas atau ada sedikit kendala. Dia akan tetap memaksakan dirinya untuk tetap sekolah.
Tapi, lain hal jika kita salah masuk jurusan. Jangankan untuk pergi sekolah.
Mendengar nama jurusannya saja pun rasanya sudah malas.


           Ini adalah pengalaman pertama gue. Sorry yah jika menggunakan kata "gue" karena udh terlalu terbiasa menggunakan kata itu. Terkecuali sedang berbicara kepada orang yang lebih terhormat. Tentu akan menggunakan kata yang santun. Ini adalah pengalaman yang sangat-sangat akan gue kenang dan gue simpan untuk kedepannya agar tidak terulang lagi.
Gue sedang mengalami masa yang sangat sulit dalam hidup gw. Dimana gw akan memilih suatu pilihan yang dimana akan menentukan nasib pendidikan gw dan masa depan gw.
Gw mengalami salah masuk jurusan. Awalnya gw pikir gw mau masuk SMA. Tapi, karena gw enggak masuk di tahap satu. Otomatis gw enggak terterima disekolah SMA itu. Lalu gw memutuskan untuk memilih ke SMK dengan jurusan Audio Video. Dan itupun disarankan oleh temen deket gw sendiri. Awalnya gw berniat ingin mengikuti Tahap 2 di SMA itu. Tapi, orang tua gw bilang "Kalau tahap 2 aja enggak diterima juga nanti mau sekolah dimana? masa swasta? kalau gk punya uang kan bingung jadinya."

          Gw saat itu sedang berada dalam situasi yang sangat sulit dan resah. Karena takut tidak diterima juga di tahap 2 akhirnya gw memutuskan masuk SMK yang berjurusan Audio Video.
Gw berfikir kalau jurusan itu bernama Audio Video. Wah, sesuai nih dengan hobi gw yaitu dengan Video editing. Dan gw pun diterima di sekolah itu ditahap satu.
Tapi, hal yang sangat membuat hati gw sangat sakit ketika melihat teman-teman gw yang nilai nya dibawah gw diterima di SMA itu karena mengikuti tahap 2. Hati gw begitu sakit karena melihat itu dan gw salah mengambil tindakan. Dan gw sekarang mengerti kenapa jika kita ingin mengikuti apa yang jadi kemauan kita. Kita harus kuat, kokoh, tidak boleh goyang dari godaan-godaan yang ada. Karena dari kesalahan itu akan membuat kita menyesal pada ujungnya.



          Setelah gw diterima di SMK itu dengan jurusan Audio Video. Diawal hari masuk sekolah gw sangat senang karena gw pikir akan memulai pelajaran yang sesuai dengan hobi gw.
Tapi, ketika hari-hari berlalu belajar disekolah itu. Gw baru sadar kalau sekolah itu adalah STM.
Kenapa gw gk suka STM? karena gw sangat enggak tertarik dalam bidang Teknik-Teknik yang berhubungan dengan mesin. Gw pikir akan belajar Video Editing, tapi malah yang berhubungan dengan Audio recorder, Dvd, Televisi, lampu jalan, dan what? Itu sangat jauh banget dari yang gw pikir.
Dan gw mencoba bertanya kepada kakak kelas gw tentang apa Teknik Audio Video itu dan apakah ada berhubungannya dengan Video Editing. Dan ternyata, sangat jauh-jauh sekali dari perkiraan gw itu.

          Bukan karena itu pula. Peraturan maksimal rambut 3cm juga menjadi faktor awal akan kebencian gw dengan STM. Sekarang gw jika diberi waktu untuk berkomentar kepada sekolah-sekolah STM tentang kenapa rambut musti pendek alias maksimal 3cm untuk mendapatkan rambut rapih.
Sekarang saya tanya untuk yang membaca ini. Apakah harus botak, harus cepak untuk mendapatkan rambut rapih dan bersih?. Tentu tidak!. Guru STM itu sangat berfikir pendek!. Padahal sebenarnya untuk mendapatkan rambut rapih itu tidak harus cepak, yang penting rambut itu tidak acak-acakan, tidak gondrong, bersih, wangi dan tidak bau.
Sekolah Teknik di negara Korea saja tidak memerlukan rambut cepak untuk mendapatkan hasil rapih.
Yang penting tidak acak-acakan, tidak gondrong, bersih, wangi, enak dipandang dan tidak bau.
Entah kenapa saya sangat kecewa dengan pemikiran yang sangat pendek ini.



          Lalu apa yang terjadi? gw mencoba untuk pindah sekolah ke SMA yang ingin gw masukin itu. Tetap tidak bisa masuk karena sudah penuh dan juga tidak bisa pindah dari SMK ke SMA. Dan salah satu cara agar bisa masuk SMA itu adalah menunggak setahun tidak sekolah dan mengikuti Pemilihan online kembali tahun depan. Awalnya gw berfikir sangat tidak mau dengan itu. Kenapa? karena gw takut, takut dengan beberapa hal. 

1.Gw takut kalau sampai menjadi malas karena terlalu lama libur.
Gw takut dari tidak sekolah selama setahun itu membuat gw jadi males untuk sekolah.
Dan otomatis orang akan ketagihan jika sudah terlalu lama liburan. Terkecuali orang itu bisa menyesuaikannya.

2.Gw takut pelajaran-pelajaran yang ada lupa dalam otak gw.
Karena sudah terlalu lama libur, dan tidak sering di review setiap hari. Gw takut ilmu itu menghilang.
Gw takut ilmu yang udh gw perjuangin dari SD sampai SMP itu hilang begitu saja.

3.Dan yang terakhir gw takut menunjukkan tanggal lahir gw kepada teman-teman sekelas gw jika suatu saat diterima di SMA itu.
Karena dari tanggal lahir mereka bisa mengetahui bahwa gw sudah tidak sekolah atau gk naik kelas setahun.
Dan itu menjadi nilai buruk bagi nama gw sendiri.

           Lalu dengan semua itu, gw pikirin dengan mateng-mateng. Gw mencoba pindah ke sekolah SMK Swasta dengan jurusan Administrasi perkantoran yang setidaknya lebih mudah.
Tapi apa daya, gw udh gk bisa bertindak banyak. Dinas sudah datang ke sekolah itu dan sudah di NET jumlah siswa yang ada disitu sehingga seluruh bangku sudah penuh dan tidak bisa menerima siswa baru.
Dalam hati gw menangis karena gw takut hal seperti diatas terjadi.
Gw pikirin matang-matang. Dan akhirnya gw memutuskan untuk mengikuti apa yang menjadi cita-cita gw.
Yaitu memasuki SMA dengan niat kuliah yang berjurusan dengan multimedia dengan tidak sekolah selama setahun. Dan mengikuti Pendaftaran online lagi tahun depan.



           Tapi, dengan nganggurnya gw selama setahun. Gw berjanji enggak akan hal seperti diatas terjadi. Gw akan mengimbangi ilmu gw selama liburan itu. Tetap belajar dan mengreview pelajaran-pelajaran SMP agar ilmu gw tidak hilang dan tidak kebingungan pas masuk SMA nanti karena lupa.
Itulah keputusanku. Tidak bisa di ganggu gugat. Dan sekarang gw jadi mendapat pengalaman bahwa sangat berharganya mengambil keputusan yang sangat tepat.

          Semoga hal seperti gw diatas bisa dijadikan pelajaran atau pengetahuan bagi yang belum pernah mengalami salah jurusan. Dan pengalaman bagi yang sudah mengalami salah jurusan.
Oke cukup sekian aja Thread gw ini tentang Salah Memasuki Jurusan.
Dan gw harap agar kalian lebih teliti dalam memilih jurusan. Hiraukan orang lain yang mencoba menghalangi apa kemauanmu. Anda harus kuat dan tegas dalam mengambil tindakan agar tidak mengalami salah jurusan..

Dan gw Yusril Takeuchi. Semoga ini berguna buat kalian.
Dan sampai jumpa di lain thread lagi..





Yusril Takeuchi
Salah memasuki jurusan
Kesalahan dalam memasuki jurusan
Salah masuk jurusan SMK
Kesalahan memasuki jurusan SMK
SMK
Kejurusan SMK


Tags:

Written by

Seorang penulis novel fantasi yang memiliki minat dalam berbagai hal seperti programming dan game making.

2 komentar:

  1. Mau tanya, lha sekarang sudah mulai sekolah di sma belum? Berarti daftar lagi di tahun berikutnya, secara reguler atau umum untuk ke sma? Berarti statusnya di smk, mengundurkan diri ya?
    Terima kasih infonya. Adik saya juga berencana ingin beralih dari sekolah smk ke sma.

    BalasHapus
  2. Bro lu daftar ulang nya ada minta formulir lagi kgk dari smp?

    BalasHapus

 

Fantasy

Fiksi Ilmiah

Wattpad: @yusriltakeuchi

Copyright © Yurani Takeuchi | Thanks to Yusril Takeuchi