Featured Post Via Labels

Instagram Photo Gallery

19 Jan 2016

Asam Garam Kehidupan

Share & Comment

Yusril Takeuchi



Asam Garam Kehidupan



Diterbitkan secara mandiri
melalui blog.yusriltakeuchi.com





Credits

Oleh: Yusril Takeuchi
Copyright © 2015 by Yusril Takeuchi

Penerbit
Yusril Takeuchi
www.yusriltakeuchi.com
yusriltakeuchi@gmail.com

Desain Sampul:
Yusril Takeuchi

Diterbitkan melalui:
Blog.yusriltakeuchi.com






            Asam garam kehidupan adalah sebuah cerita kehidupan yang diangkat dari hidupku sendiri. Dimana aku mengalami berbagai macam hal yang beraneka ragam, mulai dari yang paling pahit, hingga menyenangkan. Kuteringat saat masa SD masih berada, dimana aku mengalami berbagai macam hal konyol dan lucu yang sulit untuk dilupakan bersama dengan teman-teman seangkatanku selama 6 tahun. Aku lahir di Jakarta pada tahun 26 Juni 1999. Sebagai anak pertama dari keluarga yang sangat kusayangi. Sebuah hal yang cukup membuatku kecewa bercampur sedih. Seharusnya aku menempati posisi sebagai anak kedua, namun calon kakakku telah gugur didalam kandungan ibuku sebelum dia lahir. Sehingga membuatku menempati posisi pertama sebagai kakak tertua dari adik-adikku.
            Aku tinggal di Jakarta barat bersama kedua adikku dan kedua orang tuaku. Saat kecil, aku sering mengalami berbagai hal aneh yang mungkin akan membuat orang lain tertawa karena ulahku sendiri. Mulai dari tragedi tercebur kedalam air cabai. Saat itu
 aku sedang terbaring diatas kasur yang empuk, aku sama sekali tidak mengetahui telah ada ember berisikan air cabai penuh dibawahnya. Aku memberontak karena merasa bosan diatas kasur, sehingga berguling kearah lantai lalu terjatuh. Dan membuatku tercebur kedalam bak yang berisikan air cabai yang sangat pedas! Memang tragis, tapi dari situ aku cukup bersyukur karena tidak jatuh secara langsung ke lantai, mungkin saja akan terjadi gegar otak.
            Dan selanjutnya dimana aku merasakan setruman pertama pada alat vitalku sendiri. Saat aku masih bayi pula, ibu mengajakku untuk pergi membeli suatu barang di toko agen dekat rumah. Saat itu ibu tidak memberikanku celana, akupun tak tahu mengapa dia melakukannya, mungkin saja untuk menebar pesona untuk orang lain? Ibu terlalu fokus dengan barang yang ingin dibelinya dan membiarkanku berlarian kesana-sini diseisi toko tanpa menggunakan celana satu helaipun. Ditoko itupun terdapat sebuah kabel yang terkelupas, terlihat sudah rusak dan berbahaya. Karena aku sendiri masih seorang bayi, tidak mengetahui apapun dan memperdulikan apapun itu. Aku menghampiri kumpulan kabel yang rusak itu, memegangnya dan mendekatinya perlahan. Namun, sentuhan perlahan itu memberikan sebuah kejutan yang besar, dimana alat vitalku menyentuh kabel yang terbuka. Dan menyetrum diriku yang berada di ujung toko. Ibu dan orang lain yang melihatnya langsung bergegas menyelamatkanku yang sudah tak berdaya. Untungnya ibu langsung membawaku kerumah sakit, dan berhasil selamat.

            Aku TK disebuah tempat les yang tidak terlalu besar, namun cukup diminati banyak ibu-ibu untuk mempercayakan anaknya untuk dibimbing. Selama 1 tahun lebih aku TK disana, diajarkan berbagai macam cara membaca, menulis, dan mengeja oleh ibu Imah. Sampai sekarang aku masih sangat merindukan senyumannya yang manis. Diumur 7 tahun aku mulai bersekolah di SDN Taman Sari 01 Pagi. Untuk pertama kalinya menjadi murid baru, aku tidak berani datang ke sekolah maupun kelas jika tanpa diantar oleh ibu. Mungkin karena malu dilihat banyak orang, tapi seiring berjalannya waktu menjadi terbiasa untuk masuk sendiri. Sebab akupun sudah membaur dengan teman-teman lainnya. Disana hingga kelas 3 aku bersekolah. Terdapat 2 wanita yang cukup membuatku bingung. Mungkin ini terasa tak pantas, terdapat cinta monyet segitiga dibangku kelas 3 SD. Dimana Farhanah menyukaiku karena kepintaran yang kumiliki, tapi aku tak membalasnya. Sebab aku menyukai Sisi yang kurasa lebih pintar pula dariku. Aku sendiri tak tahu apakah dia juga suka denganku, sehingga terjadilah cinta monyet segitiga diantara kita. Dimana kita saling berlomba-lomba untuk menjadi yang terpintar. Farhana terinspirasi untuk menjadi pintar karena dia pun telah tahu bahwa aku menyukai Sisi yang jauh lebih pintar darinya, maka dari itu Farhana berusaha sekeras mungkin untuk menjadi setara dengan Sisi.

            Disuatu hari, aku mendapatkan kecupan pertama dari seorang wanita kedua selain ibuku. Yang membuatku kecewa, kecupan manis di pipi itu berasal dari Farhana, bukan dari Sisi. Saat itu sedang terjadi perlombaan didalam kelas yang diadakan oleh ibu guru. Semua murid turut ikut serta dalam perlombaan, begitupun aku. Saat giliran Sisi telah tiba, aku tiada hentinya terus menyemangatinya agar dia bisa menang. Tapi dilain hal, saat aku mendapat giliran. Farhana secara tiba-tiba mengkecup pipiku dengan lembut kemudian berkata dengan halus.
            “Kamu harus menang yusril, kamu pasti bisa!”
            Hal yang dilakukannya cukup membuatku terkejut, tapi aku tak menghiraukannya sehingga langsung bergegas kedepan dan mengikuti lomba.
            Akupun teringat dimana saat-saat SD ku penuh dengan kemalasan, dimana aku sering sekali tidak masuk sekolah karena selalu kesiangan dan tidak mau dibangunkan dipagi hari saat ingin berangkat sekolah. Walau ibu sering memarahiku, aku terus saja mendengkur seperti layaknya kerbau yang sedang nyaman dengan mimpi indahnya. Tapi dilain hal, suatu hari ayah sangat geram karena perbuatanku, sehingga dia menyeretku kekamar mandi, memandikanku secara paksa. Akupun menangis, menolak diperlakukan secara kasar. Saat selesai memakai pakaian dan buku, aku masih malas untuk pergi keluar berangkat. Ayah memaksaku, menyeretku kearah motor, aku selalu memberikan perlawanan, sehingga membuat kaus kakiku bolong terseret motor karena berusaha untuk menghentikan motor dengan kaki. Sungguh sulit dipercaya memang, tapi itulah kehidupanku dulu.
            Disemester 2 kelas 3 SD aku tidak betah bersekolah lagi di SD Taman Sari, aku terus memohon untuk pindah dari sekolah itu. Tak ada yang mengancamku disana, hanya saja aku benar-benar tidak nyaman lagi berada disana. Awalnya ibu menolak, karena aku terus memaksa, akhirnya dia menyetujuinya. Aku pindah ke SDN Mangga Besar 04 Siang. Dimana letak sekolah itu tak jauh dari rumahku berada. Aku masuk pukul 1 Siang dan pulang pukul 4. Disana aku menemukan teman-teman baru yang cukup membuatku senang. Dimana aku bisa berkenalan dengan Joko, Putra, Monik, dan lainnya. Tapi keberadaan kami di 04 tidaklah lama. Akhir semester 2 telah berakhir, waktunya bagi kami naik ke kelas 4. Kepala sekolah mengumumkan untuk mentiadakan lagi sekolah siang disana, mungkin karena keterbatasan guru. Maka dari itu kami dipindahkan ke 05 Pagi. Dikelas 4 dengan teman-teman baru yang lebih banyak. Sewaktu di 04, temanku hanya sedikit, muridnya pun tak banyak. Semenjak memasuki 05 aku merasa seperti memasuki dunia baru dengan murid yang lebih banyak. Disana aku bisa bertemu teman baru lagi seperti Hendri, Dio, Vikri, Hafidz, dan lainnya yang sampai sekarang SMK pun masih sangat akrab dan sering bermain bersama.

            Dikelas 6 kita kehadiran teman baru bernama Sindy, dia siswa pindahan dari Jawa yang membuatku tertarik. Cinta monyet telah bersemi di kelas 6. Dan dikelas itupula berbagai hal lucu dan mengenaskan terjadi. Mulai dari yang pertama saat terjadi keributan antara Putra dan Asep, awalnya mungkin Asep jahil dengan Putra, karena merasa tak terima terjadilah cekcok adu mulut dan menyebabkan keributan. Semua anak-anak memisahkan perselisihan mereka, Asep tak terima. Dia mengambil tubuh patung biologi dan memukul kepala Putra dengan Payudara patung biologi tersebut. Kepalanya memang tidak bocor, tapi memilik benjol yang cukup besar. Diapun menangis tak terhenti, pada akhirnya mereka harus terkena omelan ibu Intan. Kasus yang kedua adalah dimana Hendri berperan seperti layaknya model majalah dewasa. Dimulai dari Asep, ya Asep. Dia memang murid terjahil dikelasku. Dimana saat itu dia iseng mendodor-dodori celana Hendri setiap waktu. Mulai dari saat istirahat, belajar, ataupun sedang menulis dipapan tulis. Hendri tak terima juga, tapi beda dengan Putra yang turut membalasnya. Hendri justru telah terpancing hasrat nafsunya dan membuka seluruh pakaiannya dengan penuh rasa kesal dan marah. Sehingga membuatnya 100% dalam keadaan telanjang. Benar-benar gila. Dia menjadi perhatian publik dan menjadi top trending dalam sekejap.

            Saat SD aku sering mengalami mules dipagi hari, sehingga tak heran jika aku harus sering menahan mules itu untuk dibuang dirumah. Sebenarnya aku sendiri malas menyimpannya, tapi karena keadaan WC sekolah yang sangat buruk sekali, ditambah tidak ada sabun yang membuatku tidak ingin buang air disana. Kesekian hari menahan memang cukup berhasil. Tapi ada dimana suatu hari aku mengalami dol total. Aku kebabaian, berak dicelana. Wajahku memerah penuh malu, semua teman merasa kebauan dengan aroma yang tidak sedap dikelas. Awalnya aku diam saja, mencoba bersikap tenang agar tidak ketahuan. Tapi akhirnya persembunyianku ketahuan, teman-teman mencium bau itu berasal dari diriku dan melihat bokongku sudah penuh dengan kotoran. Baiklah, ini bukanlah suatu hal yang baik untuk diceritakan. Kembali pada Asep yang berulah kembali dengan aksinya. Kejahilannya kali ini ditujukan pada Yoga, anak bertubuh tinggi dengan badan kurus. Asep menaruh paku payung dibangkunya, Yoga tidak mengetahui keisengannya sehingga langsung duduk dibangku tanpa memperdulikan apapun. Dan pada saat itupula terdengar suara teriakan yang begitu keras darinya. Semua murid terkejut karena ulahnya dan langsung menghampirinya. Putra kurasa memiliki dendam dengan Asep, pada saat ibu Intan bertanya siapa yang melakukannya, Putra menjawab dengan tegas.
            “Yang melakukan ASEP! Dia menaruh paku payung dibangku Yoga.”
            Asep mendapatkan omelan lagi, tapi kurasa dia tidak akan pernah bosan hanya dengan omelan. Bu Intan memikirkan suatu hal yang akan membuatnya kapok. Bu Intan menaruh kembali paku payung di bangku, dan menyuruhnya untuk duduk. Asep menolak, tapi ibu Intan terus memaksa. Saat dia duduk tak terdengar teriakan atau kesakitan apapun selama beberapa detik. Namun wajahnya telah berubah menjadi raut wajah kesakitan. Dalam detik ke 10, Asep langsung menangis dengan histeris. Bokongnya berdarah dan bolong karena tusukan paku payung. Kurasa itu sebanding dengan apa yang telah dilakukannya. Terkadang hukuman keras harus dilakukan untuk membuat efek jera.

            Dikelas 6 SD ini, tak terasa sudah mencapai semester 2. Tapi dilain waktu, aku harus lebih sering mendapat perhatian pandangan dari orang lain. Angel, siswa kelas 6 SD 01 Pagi yang kurasa telah menyukaiku. Bagaimana tidak. Disetiap saat, Angel selalu bertanya tentang keberadaanku, Dimana yusril, apakah aku sudah memiliki pacar atau belum. Dia selalu memandangiku disaat jam Istirahat telah tiba, aku merasa tak nyaman, dan kuputuskan untuk lebih lama didalam kelas. Saat olahraga pula mengalami hal serupa. Aku sedang asik bermain basket seperti biasanya, sedangkan teman yang lain fokus bermain sepak bola bersama. Disana aku melihat sosok Angel yang tiada hentinya memandang kearahku, menyaksikan setiap lontaran-lontaran yang kukeluarkan ke ring basket. Aku tak memberinya respon ataupun tanggapan dengan hal yang dilakukannya. Sebab UASBN menjelang akan tiba. Jadi, aku harus fokus untuk belajar dibandingkan memikirkan hal cinta monyet belaka. Aku lulus dengan Nem 22,4. Memang sangat standar, namun aku memilik rasa bangga tersendiri. Sebab aku mendapatkannya dengan jerih payaku sendiri, tidak mencontek seperti temanku lainnya. Dan pada saat itupun aku agak jarang untuk belajar. Hari-hari dihabiskan tidak lain untuk bermain Warnet di game center. Kami semua lulus dengan nilai yang cukup memuaskan, dilain hal kami harus berpisah, untuk menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

            Dengan nilai pas-pasan itu pula aku mencoba untuk masuk SMP favorit ditempatku yaitu SMP 17. Aku memilih 3 tempat untuk pemilihan calon sekolah baru. Yaitu SMP 17, SMP 64, dan SMP 54. Diri ini sangat bersikeras untuk bisa masuk SMP 17, tapi hasilnyapun nihil. Namaku tergeser ke SMP 64, tapi hal itu tak bertahan lama, sehingga aku harus tersenggol lagi ke SMP 54. Disana orang tuaku selalu memaksa agar aku harus memasuki pesantren. Aku menolak, aku lebih menginkan sekolah umum biasa disini. Pembantahanku rasanya tak dihiraukannya, aku tetap didaftarkan di pesantren dikota Karawang tepet berdekatan dengan rumah Saudaraku. Disana aku menempuh ilmu selama 3 minggu, dan pada saat itupula aku drop out. Keluar tanpa izin dari tempat itu kembali menuju rumahku di Jakarta. Akupun tak menyangka, ternyata aku diterima di SMP 54 bersama dengan teman SD ku Dio, Hendri dan Joko. Tapi karena 3 minggu tadi aku tidak bisa mendaftar kembali ke SMP 54, sudah terlambat. Bangkuku telah dibeli oleh orang lain seharga 4 juta. Sungguh penyesalan datang belakangan. Akupun harus menempuh pendidikan SMP di SMP Fatahillah dengan teman baru yang cukup tak bersikap baik.
            Ditahun 2014 aku telah lulus dari SMP dan mencoba untuk memasuki SMA. Aku berniat untuk memasuki SMK 1 dengan program kejuruan Teknik Komputer dan Jaringan. Namun itu tak semudah yang dikira, dimana aku harus mengalami asam garam hidup ini. Aku tidak diterima di SMK 1, mencoba untuk memilih SMA yang lokasinya berdekatan dengan rumah yaitu SMA 17. Program kejuruan tujuan ku adalah IPS ataupun IPA. Aku tak perduli mana yang harus dimasuki, yang terpenting bisa masuk ke sekolah itu. Ditahap satu aku tertolak mentah-mentah! Tak diterima disalah satupun jurusan sekolah itu. Dio berhasil masuk ke SMA itu dengan jurusan IPS, aku ngiri dengannya, mengapa aku tidak bisa sedangkan dia bisa. Ada siasat untuk mengikuti Tahap 2, karena awam akan informasi ibu telah cemas tidak akan diterima kembali di SMA itu sehingga tak diterima disekolah manapun. Karena pada Tahap 2 hanya memilih jalur Kecamatan. Dio menyarankanku untuk memasuki SMK 35 dengan program kejuruan Teknik Audio Video, kebetulan nilai disana sangat kecil. Ibu memaksa agar aku masuk ke sekolah itu, aku tak paham mengapa ibu berperilaku seperti itu. Mungkin dia menginginkanku masuk negri agar tidak harus membayar SPP bulanan seperti di SMP dulu. Aku mendaftar di sekolah disarankan Dio, dan diterima! Awal memasuki MOS taka da rasa takut sedikitpun akan sekolah itu, hanya terpikirkan rasa bangga bisa memasuki sekolah sebesar dan sepanjang ini! Panjangnya mungkin 10 kali lebih dari rumahku. Disela-sela pengumuman yang dibacakan guru saat MOS, dia memberitahukan agar setiap murid laki-laki mencukur rambutnya maksimal paling panjang 3 cm. Aku terkejut saat mendengarnya, ini gila! Aku tak mau kehilangan rambutku. Tapi, jika aku mempertahankannya percuma saja, akan tetap mendapat hiasan pitak oleh guru pengawas. Aku pergi ke tukang cukur rambut untuk memotong rambut kesayanganku sepanjang 3 cm. Aku benar-benar kecewa  karena hal ini, rambut yang kurawat selama sekian bulan, harus lenyap dalam 1 hari.
            Yang membuatku jengkel ialah saat pertama memasuki upacara bendera. Aku telah resmi menjadi siswa SMK 35 ! Kebahagiaan itu tak berbanding lurus dengan pengalaman yang harus kualami. Rambutku telah terpilih sebagai siswa pelanggaran. Tak memenuhi persyaratan yang ditentukan. Rambutku kurang pendek! APA? Aku sudah memotongnya hingga menyisakan 3cm. Tapi harus tetap mendapatkan hiasan PITAK! Ini pertama kalinya dalam hidupku, pertama kalinya botak di masa-masa remaja. 3 bulan bersekolah disana aku sama sekali tidak memiliki semangat untuk sekolah, ditambah dengan program kejuruan yang tak kusenangi. Dimana saat hari rabu harus belajar tentang Teknik Digital, aku sering membolos dihari rabu agar tidak mengikuti pelajaran itu. Aku benar-benar tidak menyukainya!
            3 bulan pula bersekolah disana mengakhiri pendidikanku sebagai Siswa di SMK 35. Aku drop out dari sekolah itu. Mendengar kabar, Vikri teman SD ku telah berhasil diterima di SMA 17 tahap 2, nilai dia lebih kecil dariku!! Mengapa dia bisa?! Arrrgh…! Disana aku benar-benar menyesal, merenung didalam kamar dan berpikir “Mengapa pendidikanku sehancur ini?” Ibu pergi ke sekolah untuk meminta surat pengunduran diri, dan aku telah resmi nganggur tidak sekolah selama 9 bulan! Di 9 bulan itu pula aku fokus memperbaiki fisikku, mulai dari wajah, kulit, jerawat, dan rambut. Dipermulaan liburan panjang itu aku benar-benar tak menyukai fisikku! Memiliki kulit yang hitam, berjerawat bertebaran dimana-mana, dan rambut botak mengkilap. Aku memfokuskan untuk berdiam diri didalam rumah dalam waktu panjang, serta selalu mengenakan hoodie dengan penutup kepala saat pergi keluar dipagi hari,  siang, dan sore.
            6 bulan berlalu didalam rumah dengan penuh kebosanan yang tiada hentinya. Tapi dilain hal fisikku telah kembali sehat, karena aku jarang tidur malam, selalu tidur tepat pukul 9 dan bangun pukul 9 pula. Rambutku pun telah subur kembali, tapi jerawat? Masih banyak! Aku pergi ke klinik Listiani untuk membasmi semua jerawat diwajah! Memang harganya terbilang cukup mahal. Aku menghabiskan sekitar Rp250.000 hanya untuk sekali pertemuan. Hanya untuk membayar biaya Facial, dan obat jerawat. Selama 3 bulan mengalami pengobatan, hasilnya memuaskan! Wajahku kini telah bersih kembali. Bekas jerawatnya pun sudah mulai tak terlihat. Tapi mungkin akan tumbuh lagi disaat aku bermain laptop berjam-jam, bergadang. Maka dari itu aku mulai berhenti dari itu semua. Aku membalur wajahku setiap hari dengan es batu saat mandi sore agar mendapatkan hasil wajah yang halus dan memuaskan. Membalurkan masker bengkoang setiap seminggu 3 kali untuk menghilangkan flek hitam bekas jerawat, sekaligus memutihkan wajahku. Perawatan perubahan fisik itu telah kutempuh selama 9 bulan. Dan hasilnya memuaskan! Kini sekarang aku telah menikmati hasilnya. Bagi kalian yang berteman denganku di Facebook, jika kalian melihat foto profilku, itulah diriku yang sekarang. Bandingkanlah dengan fotoku saat dulu jika kalian ingin mengetahui perbedaannya.

            Waktunya untuk pendaftaran kembali! Aku mencoba untuk mengulang hal yang sama dengan tahun lalu. Hasilnya apa? Mengecewakan sekali! Sama seperti sebelumnya. Dan yang lebih buruknya, aku tidak diterima di SMK 1 ataupun SMA 17 dalam 3 tahap… Rasa terpaksa telah dibuat, aku memilih memasuki SMK Yp Ippi dengan program kejuruan Teknik Komputer dan Jaringan. Memang aku cukup senang karena bisa memasuki jurusan yang sangat kuingikan sejak 1 tahun yang lalu. Maka dari itu, aku selalu bersemangat setiap paginya saat pergi sekolah, tak ingin jika sampai terlambat tak sekolah. Aku selalu menjadi hiper aktif saat pelajaran yang berhubungan dengan jurusanku, dan mencoba selalu menjadi yang terdepan. Aku senang dengan diriku yang sekarang, dengan fisik baru dan sekolah baru yang tentunya kusenangi. Kuharap aku bisa bertahan disini hingga hari kelulusan tiba, dan bisa bekerja disebuah perusahaan besar dengan gaji besar. Akupun memiliki cita-cita untuk mendirikan sebuah perusahaan Game. Menjadi  pendiri sekaligus CEO perusahaan pembuat game Tayajinku Studios! Aku berharap semoga bisa menggapai cita-cita itu dan membahagiakan kedua orang tuaku. Amin…


      -End
Tags: ,

Written by

Seorang penulis novel fantasi yang memiliki minat dalam berbagai hal seperti programming dan game making.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Fantasy

Fiksi Ilmiah

Wattpad: @yusriltakeuchi

Copyright © Yurani Takeuchi | Thanks to Yusril Takeuchi