Yusril Takeuchi
Asam Garam
Kehidupan
Diterbitkan
secara mandiri
melalui
blog.yusriltakeuchi.com
Credits
Oleh: Yusril Takeuchi
Copyright © 2015
by Yusril Takeuchi
Penerbit
Yusril Takeuchi
www.yusriltakeuchi.com
yusriltakeuchi@gmail.com
Desain Sampul:
Yusril Takeuchi
Diterbitkan
melalui:
Blog.yusriltakeuchi.com
Asam garam kehidupan adalah sebuah
cerita kehidupan yang diangkat dari hidupku sendiri. Dimana aku mengalami
berbagai macam hal yang beraneka ragam, mulai dari yang paling pahit, hingga
menyenangkan. Kuteringat saat masa SD masih berada, dimana aku mengalami
berbagai macam hal konyol dan lucu yang sulit untuk dilupakan bersama dengan
teman-teman seangkatanku selama 6 tahun. Aku lahir di Jakarta pada tahun 26
Juni 1999. Sebagai anak pertama dari keluarga yang sangat kusayangi. Sebuah hal
yang cukup membuatku kecewa bercampur sedih. Seharusnya aku menempati posisi
sebagai anak kedua, namun calon kakakku telah gugur didalam kandungan ibuku
sebelum dia lahir. Sehingga membuatku menempati posisi pertama sebagai kakak
tertua dari adik-adikku.
Aku tinggal di Jakarta barat bersama
kedua adikku dan kedua orang tuaku. Saat kecil, aku sering mengalami berbagai
hal aneh yang mungkin akan membuat orang lain tertawa karena ulahku sendiri.
Mulai dari tragedi tercebur kedalam air cabai. Saat itu
aku sedang terbaring diatas kasur yang empuk,
aku sama sekali tidak mengetahui telah ada ember berisikan air cabai penuh
dibawahnya. Aku memberontak karena merasa bosan diatas kasur, sehingga
berguling kearah lantai lalu terjatuh. Dan membuatku tercebur kedalam bak yang
berisikan air cabai yang sangat pedas! Memang tragis, tapi dari situ aku cukup
bersyukur karena tidak jatuh secara langsung ke lantai, mungkin saja akan
terjadi gegar otak.
Dan selanjutnya dimana aku merasakan
setruman pertama pada alat vitalku sendiri. Saat aku masih bayi pula, ibu
mengajakku untuk pergi membeli suatu barang di toko agen dekat rumah. Saat itu
ibu tidak memberikanku celana, akupun tak tahu mengapa dia melakukannya,
mungkin saja untuk menebar pesona untuk orang lain? Ibu terlalu fokus dengan
barang yang ingin dibelinya dan membiarkanku berlarian kesana-sini diseisi toko
tanpa menggunakan celana satu helaipun. Ditoko itupun terdapat sebuah kabel
yang terkelupas, terlihat sudah rusak dan berbahaya. Karena aku sendiri masih
seorang bayi, tidak mengetahui apapun dan memperdulikan apapun itu. Aku
menghampiri kumpulan kabel yang rusak itu, memegangnya dan mendekatinya
perlahan. Namun, sentuhan perlahan itu memberikan sebuah kejutan yang besar,
dimana alat vitalku menyentuh kabel yang terbuka. Dan menyetrum diriku yang
berada di ujung toko. Ibu dan orang lain yang melihatnya langsung bergegas
menyelamatkanku yang sudah tak berdaya. Untungnya ibu langsung membawaku
kerumah sakit, dan berhasil selamat.
Aku TK disebuah tempat les yang
tidak terlalu besar, namun cukup diminati banyak ibu-ibu untuk mempercayakan
anaknya untuk dibimbing. Selama 1 tahun lebih aku TK disana, diajarkan berbagai
macam cara membaca, menulis, dan mengeja oleh ibu Imah. Sampai sekarang aku
masih sangat merindukan senyumannya yang manis. Diumur 7 tahun aku mulai
bersekolah di SDN Taman Sari 01 Pagi. Untuk pertama kalinya menjadi murid baru,
aku tidak berani datang ke sekolah maupun kelas jika tanpa diantar oleh ibu. Mungkin
karena malu dilihat banyak orang, tapi seiring berjalannya waktu menjadi
terbiasa untuk masuk sendiri. Sebab akupun sudah membaur dengan teman-teman
lainnya. Disana hingga kelas 3 aku bersekolah. Terdapat 2 wanita yang cukup
membuatku bingung. Mungkin ini terasa tak pantas, terdapat cinta monyet
segitiga dibangku kelas 3 SD. Dimana Farhanah menyukaiku karena kepintaran yang
kumiliki, tapi aku tak membalasnya. Sebab aku menyukai Sisi yang kurasa lebih
pintar pula dariku. Aku sendiri tak tahu apakah dia juga suka denganku,
sehingga terjadilah cinta monyet segitiga diantara kita. Dimana kita saling
berlomba-lomba untuk menjadi yang terpintar. Farhana terinspirasi untuk menjadi
pintar karena dia pun telah tahu bahwa aku menyukai Sisi yang jauh lebih pintar
darinya, maka dari itu Farhana berusaha sekeras mungkin untuk menjadi setara
dengan Sisi.
Disuatu hari, aku mendapatkan
kecupan pertama dari seorang wanita kedua selain ibuku. Yang membuatku kecewa,
kecupan manis di pipi itu berasal dari Farhana, bukan dari Sisi. Saat itu
sedang terjadi perlombaan didalam kelas yang diadakan oleh ibu guru. Semua
murid turut ikut serta dalam perlombaan, begitupun aku. Saat giliran Sisi telah
tiba, aku tiada hentinya terus menyemangatinya agar dia bisa menang. Tapi dilain
hal, saat aku mendapat giliran. Farhana secara tiba-tiba mengkecup pipiku
dengan lembut kemudian berkata dengan halus.
“Kamu harus menang yusril, kamu
pasti bisa!”
Hal yang dilakukannya cukup
membuatku terkejut, tapi aku tak menghiraukannya sehingga langsung bergegas
kedepan dan mengikuti lomba.
Akupun teringat dimana saat-saat SD
ku penuh dengan kemalasan, dimana aku sering sekali tidak masuk sekolah karena
selalu kesiangan dan tidak mau dibangunkan dipagi hari saat ingin berangkat
sekolah. Walau ibu sering memarahiku, aku terus saja mendengkur seperti
layaknya kerbau yang sedang nyaman dengan mimpi indahnya. Tapi dilain hal,
suatu hari ayah sangat geram karena perbuatanku, sehingga dia menyeretku
kekamar mandi, memandikanku secara paksa. Akupun menangis, menolak diperlakukan
secara kasar. Saat selesai memakai pakaian dan buku, aku masih malas untuk
pergi keluar berangkat. Ayah memaksaku, menyeretku kearah motor, aku selalu
memberikan perlawanan, sehingga membuat kaus kakiku bolong terseret motor karena
berusaha untuk menghentikan motor dengan kaki. Sungguh sulit dipercaya memang,
tapi itulah kehidupanku dulu.
Disemester 2 kelas 3 SD aku tidak
betah bersekolah lagi di SD Taman Sari, aku terus memohon untuk pindah dari
sekolah itu. Tak ada yang mengancamku disana, hanya saja aku benar-benar tidak
nyaman lagi berada disana. Awalnya ibu menolak, karena aku terus memaksa,
akhirnya dia menyetujuinya. Aku pindah ke SDN Mangga Besar 04 Siang. Dimana
letak sekolah itu tak jauh dari rumahku berada. Aku masuk pukul 1 Siang dan
pulang pukul 4. Disana aku menemukan teman-teman baru yang cukup membuatku
senang. Dimana aku bisa berkenalan dengan Joko, Putra, Monik, dan lainnya. Tapi
keberadaan kami di 04 tidaklah lama. Akhir semester 2 telah berakhir, waktunya
bagi kami naik ke kelas 4. Kepala sekolah mengumumkan untuk mentiadakan lagi
sekolah siang disana, mungkin karena keterbatasan guru. Maka dari itu kami
dipindahkan ke 05 Pagi. Dikelas 4 dengan teman-teman baru yang lebih banyak.
Sewaktu di 04, temanku hanya sedikit, muridnya pun tak banyak. Semenjak
memasuki 05 aku merasa seperti memasuki dunia baru dengan murid yang lebih
banyak. Disana aku bisa bertemu teman baru lagi seperti Hendri, Dio, Vikri, Hafidz,
dan lainnya yang sampai sekarang SMK pun masih sangat akrab dan sering bermain
bersama.
Dikelas 6 kita kehadiran teman baru
bernama Sindy, dia siswa pindahan dari Jawa yang membuatku tertarik. Cinta
monyet telah bersemi di kelas 6. Dan dikelas itupula berbagai hal lucu dan
mengenaskan terjadi. Mulai dari yang pertama saat terjadi keributan antara
Putra dan Asep, awalnya mungkin Asep jahil dengan Putra, karena merasa tak
terima terjadilah cekcok adu mulut dan menyebabkan keributan. Semua anak-anak
memisahkan perselisihan mereka, Asep tak terima. Dia mengambil tubuh patung
biologi dan memukul kepala Putra dengan Payudara patung biologi tersebut.
Kepalanya memang tidak bocor, tapi memilik benjol yang cukup besar. Diapun
menangis tak terhenti, pada akhirnya mereka harus terkena omelan ibu Intan.
Kasus yang kedua adalah dimana Hendri berperan seperti layaknya model majalah
dewasa. Dimulai dari Asep, ya Asep. Dia memang murid terjahil dikelasku. Dimana
saat itu dia iseng mendodor-dodori celana Hendri setiap waktu. Mulai dari saat
istirahat, belajar, ataupun sedang menulis dipapan tulis. Hendri tak terima
juga, tapi beda dengan Putra yang turut membalasnya. Hendri justru telah
terpancing hasrat nafsunya dan membuka seluruh pakaiannya dengan penuh rasa
kesal dan marah. Sehingga membuatnya 100% dalam keadaan telanjang. Benar-benar
gila. Dia menjadi perhatian publik dan menjadi top trending dalam sekejap.
Saat SD aku sering mengalami mules
dipagi hari, sehingga tak heran jika aku harus sering menahan mules itu untuk
dibuang dirumah. Sebenarnya aku sendiri malas menyimpannya, tapi karena keadaan
WC sekolah yang sangat buruk sekali, ditambah tidak ada sabun yang membuatku
tidak ingin buang air disana. Kesekian hari menahan memang cukup berhasil. Tapi
ada dimana suatu hari aku mengalami dol total. Aku kebabaian, berak dicelana. Wajahku
memerah penuh malu, semua teman merasa kebauan dengan aroma yang tidak sedap
dikelas. Awalnya aku diam saja, mencoba bersikap tenang agar tidak ketahuan.
Tapi akhirnya persembunyianku ketahuan, teman-teman mencium bau itu berasal
dari diriku dan melihat bokongku sudah penuh dengan kotoran. Baiklah, ini
bukanlah suatu hal yang baik untuk diceritakan. Kembali pada Asep yang berulah
kembali dengan aksinya. Kejahilannya kali ini ditujukan pada Yoga, anak
bertubuh tinggi dengan badan kurus. Asep menaruh paku payung dibangkunya, Yoga
tidak mengetahui keisengannya sehingga langsung duduk dibangku tanpa
memperdulikan apapun. Dan pada saat itupula terdengar suara teriakan yang
begitu keras darinya. Semua murid terkejut karena ulahnya dan langsung
menghampirinya. Putra kurasa memiliki dendam dengan Asep, pada saat ibu Intan
bertanya siapa yang melakukannya, Putra menjawab dengan tegas.
“Yang melakukan ASEP! Dia menaruh
paku payung dibangku Yoga.”
Asep mendapatkan omelan lagi, tapi
kurasa dia tidak akan pernah bosan hanya dengan omelan. Bu Intan memikirkan
suatu hal yang akan membuatnya kapok. Bu Intan menaruh kembali paku payung di
bangku, dan menyuruhnya untuk duduk. Asep menolak, tapi ibu Intan terus
memaksa. Saat dia duduk tak terdengar teriakan atau kesakitan apapun selama
beberapa detik. Namun wajahnya telah berubah menjadi raut wajah kesakitan.
Dalam detik ke 10, Asep langsung menangis dengan histeris. Bokongnya berdarah
dan bolong karena tusukan paku payung. Kurasa itu sebanding dengan apa yang
telah dilakukannya. Terkadang hukuman keras harus dilakukan untuk membuat efek
jera.
Dikelas 6 SD ini, tak terasa sudah
mencapai semester 2. Tapi dilain waktu, aku harus lebih sering mendapat
perhatian pandangan dari orang lain. Angel, siswa kelas 6 SD 01 Pagi yang
kurasa telah menyukaiku. Bagaimana tidak. Disetiap saat, Angel selalu bertanya
tentang keberadaanku, Dimana yusril, apakah aku sudah memiliki pacar atau
belum. Dia selalu memandangiku disaat jam Istirahat telah tiba, aku merasa tak
nyaman, dan kuputuskan untuk lebih lama didalam kelas. Saat olahraga pula
mengalami hal serupa. Aku sedang asik bermain basket seperti biasanya,
sedangkan teman yang lain fokus bermain sepak bola bersama. Disana aku melihat
sosok Angel yang tiada hentinya memandang kearahku, menyaksikan setiap
lontaran-lontaran yang kukeluarkan ke ring basket. Aku tak memberinya respon
ataupun tanggapan dengan hal yang dilakukannya. Sebab UASBN menjelang akan
tiba. Jadi, aku harus fokus untuk belajar dibandingkan memikirkan hal cinta
monyet belaka. Aku lulus dengan Nem 22,4. Memang sangat standar, namun aku
memilik rasa bangga tersendiri. Sebab aku mendapatkannya dengan jerih payaku
sendiri, tidak mencontek seperti temanku lainnya. Dan pada saat itupun aku agak
jarang untuk belajar. Hari-hari dihabiskan tidak lain untuk bermain Warnet di
game center. Kami semua lulus dengan nilai yang cukup memuaskan, dilain hal
kami harus berpisah, untuk menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Dengan nilai pas-pasan itu pula aku
mencoba untuk masuk SMP favorit ditempatku yaitu SMP 17. Aku memilih 3 tempat
untuk pemilihan calon sekolah baru. Yaitu SMP 17, SMP 64, dan SMP 54. Diri ini
sangat bersikeras untuk bisa masuk SMP 17, tapi hasilnyapun nihil. Namaku
tergeser ke SMP 64, tapi hal itu tak bertahan lama, sehingga aku harus
tersenggol lagi ke SMP 54. Disana orang tuaku selalu memaksa agar aku harus
memasuki pesantren. Aku menolak, aku lebih menginkan sekolah umum biasa disini.
Pembantahanku rasanya tak dihiraukannya, aku tetap didaftarkan di pesantren
dikota Karawang tepet berdekatan dengan rumah Saudaraku. Disana aku menempuh
ilmu selama 3 minggu, dan pada saat itupula aku drop out. Keluar tanpa izin
dari tempat itu kembali menuju rumahku di Jakarta. Akupun tak menyangka,
ternyata aku diterima di SMP 54 bersama dengan teman SD ku Dio, Hendri dan
Joko. Tapi karena 3 minggu tadi aku tidak bisa mendaftar kembali ke SMP 54,
sudah terlambat. Bangkuku telah dibeli oleh orang lain seharga 4 juta. Sungguh
penyesalan datang belakangan. Akupun harus menempuh pendidikan SMP di SMP
Fatahillah dengan teman baru yang cukup tak bersikap baik.
Ditahun 2014 aku telah lulus dari
SMP dan mencoba untuk memasuki SMA. Aku berniat untuk memasuki SMK 1 dengan
program kejuruan Teknik Komputer dan Jaringan. Namun itu tak semudah yang
dikira, dimana aku harus mengalami asam garam hidup ini. Aku tidak diterima di
SMK 1, mencoba untuk memilih SMA yang lokasinya berdekatan dengan rumah yaitu
SMA 17. Program kejuruan tujuan ku adalah IPS ataupun IPA. Aku tak perduli mana
yang harus dimasuki, yang terpenting bisa masuk ke sekolah itu. Ditahap satu
aku tertolak mentah-mentah! Tak diterima disalah satupun jurusan sekolah itu.
Dio berhasil masuk ke SMA itu dengan jurusan IPS, aku ngiri dengannya, mengapa
aku tidak bisa sedangkan dia bisa. Ada siasat untuk mengikuti Tahap 2, karena
awam akan informasi ibu telah cemas tidak akan diterima kembali di SMA itu
sehingga tak diterima disekolah manapun. Karena pada Tahap 2 hanya memilih
jalur Kecamatan. Dio menyarankanku untuk memasuki SMK 35 dengan program
kejuruan Teknik Audio Video, kebetulan nilai disana sangat kecil. Ibu memaksa
agar aku masuk ke sekolah itu, aku tak paham mengapa ibu berperilaku seperti
itu. Mungkin dia menginginkanku masuk negri agar tidak harus membayar SPP
bulanan seperti di SMP dulu. Aku mendaftar di sekolah disarankan Dio, dan
diterima! Awal memasuki MOS taka da rasa takut sedikitpun akan sekolah itu,
hanya terpikirkan rasa bangga bisa memasuki sekolah sebesar dan sepanjang ini!
Panjangnya mungkin 10 kali lebih dari rumahku. Disela-sela pengumuman yang
dibacakan guru saat MOS, dia memberitahukan agar setiap murid laki-laki
mencukur rambutnya maksimal paling panjang 3 cm. Aku terkejut saat
mendengarnya, ini gila! Aku tak mau kehilangan rambutku. Tapi, jika aku
mempertahankannya percuma saja, akan tetap mendapat hiasan pitak oleh guru
pengawas. Aku pergi ke tukang cukur rambut untuk memotong rambut kesayanganku
sepanjang 3 cm. Aku benar-benar kecewa
karena hal ini, rambut yang kurawat selama sekian bulan, harus lenyap
dalam 1 hari.
Yang membuatku jengkel ialah saat
pertama memasuki upacara bendera. Aku telah resmi menjadi siswa SMK 35 !
Kebahagiaan itu tak berbanding lurus dengan pengalaman yang harus kualami.
Rambutku telah terpilih sebagai siswa pelanggaran. Tak memenuhi persyaratan
yang ditentukan. Rambutku kurang pendek! APA? Aku sudah memotongnya hingga
menyisakan 3cm. Tapi harus tetap mendapatkan hiasan PITAK! Ini pertama kalinya
dalam hidupku, pertama kalinya botak di masa-masa remaja. 3 bulan bersekolah
disana aku sama sekali tidak memiliki semangat untuk sekolah, ditambah dengan
program kejuruan yang tak kusenangi. Dimana saat hari rabu harus belajar
tentang Teknik Digital, aku sering membolos dihari rabu agar tidak mengikuti
pelajaran itu. Aku benar-benar tidak menyukainya!
3 bulan pula bersekolah disana mengakhiri pendidikanku sebagai Siswa di SMK 35. Aku drop out dari sekolah itu. Mendengar kabar, Vikri teman SD ku telah berhasil diterima di SMA 17 tahap 2, nilai dia lebih kecil dariku!! Mengapa dia bisa?! Arrrgh…! Disana aku benar-benar menyesal, merenung didalam kamar dan berpikir “Mengapa pendidikanku sehancur ini?” Ibu pergi ke sekolah untuk meminta surat pengunduran diri, dan aku telah resmi nganggur tidak sekolah selama 9 bulan! Di 9 bulan itu pula aku fokus memperbaiki fisikku, mulai dari wajah, kulit, jerawat, dan rambut. Dipermulaan liburan panjang itu aku benar-benar tak menyukai fisikku! Memiliki kulit yang hitam, berjerawat bertebaran dimana-mana, dan rambut botak mengkilap. Aku memfokuskan untuk berdiam diri didalam rumah dalam waktu panjang, serta selalu mengenakan hoodie dengan penutup kepala saat pergi keluar dipagi hari, siang, dan sore.
3 bulan pula bersekolah disana mengakhiri pendidikanku sebagai Siswa di SMK 35. Aku drop out dari sekolah itu. Mendengar kabar, Vikri teman SD ku telah berhasil diterima di SMA 17 tahap 2, nilai dia lebih kecil dariku!! Mengapa dia bisa?! Arrrgh…! Disana aku benar-benar menyesal, merenung didalam kamar dan berpikir “Mengapa pendidikanku sehancur ini?” Ibu pergi ke sekolah untuk meminta surat pengunduran diri, dan aku telah resmi nganggur tidak sekolah selama 9 bulan! Di 9 bulan itu pula aku fokus memperbaiki fisikku, mulai dari wajah, kulit, jerawat, dan rambut. Dipermulaan liburan panjang itu aku benar-benar tak menyukai fisikku! Memiliki kulit yang hitam, berjerawat bertebaran dimana-mana, dan rambut botak mengkilap. Aku memfokuskan untuk berdiam diri didalam rumah dalam waktu panjang, serta selalu mengenakan hoodie dengan penutup kepala saat pergi keluar dipagi hari, siang, dan sore.
6 bulan berlalu didalam rumah dengan
penuh kebosanan yang tiada hentinya. Tapi dilain hal fisikku telah kembali
sehat, karena aku jarang tidur malam, selalu tidur tepat pukul 9 dan bangun
pukul 9 pula. Rambutku pun telah subur kembali, tapi jerawat? Masih banyak! Aku
pergi ke klinik Listiani untuk membasmi semua jerawat diwajah! Memang harganya
terbilang cukup mahal. Aku menghabiskan sekitar Rp250.000 hanya untuk sekali
pertemuan. Hanya untuk membayar biaya Facial, dan obat jerawat. Selama 3 bulan
mengalami pengobatan, hasilnya memuaskan! Wajahku kini telah bersih kembali.
Bekas jerawatnya pun sudah mulai tak terlihat. Tapi mungkin akan tumbuh lagi
disaat aku bermain laptop berjam-jam, bergadang. Maka dari itu aku mulai
berhenti dari itu semua. Aku membalur wajahku setiap hari dengan es batu saat
mandi sore agar mendapatkan hasil wajah yang halus dan memuaskan. Membalurkan masker
bengkoang setiap seminggu 3 kali untuk menghilangkan flek hitam bekas jerawat,
sekaligus memutihkan wajahku. Perawatan perubahan fisik itu telah kutempuh
selama 9 bulan. Dan hasilnya memuaskan! Kini sekarang aku telah menikmati
hasilnya. Bagi kalian yang berteman denganku di Facebook, jika kalian melihat
foto profilku, itulah diriku yang sekarang. Bandingkanlah dengan fotoku saat
dulu jika kalian ingin mengetahui perbedaannya.
Waktunya untuk pendaftaran kembali!
Aku mencoba untuk mengulang hal yang sama dengan tahun lalu. Hasilnya apa?
Mengecewakan sekali! Sama seperti sebelumnya. Dan yang lebih buruknya, aku
tidak diterima di SMK 1 ataupun SMA 17 dalam 3 tahap… Rasa terpaksa telah
dibuat, aku memilih memasuki SMK Yp Ippi dengan program kejuruan Teknik
Komputer dan Jaringan. Memang aku cukup senang karena bisa memasuki jurusan
yang sangat kuingikan sejak 1 tahun yang lalu. Maka dari itu, aku selalu
bersemangat setiap paginya saat pergi sekolah, tak ingin jika sampai terlambat
tak sekolah. Aku selalu menjadi hiper aktif saat pelajaran yang berhubungan
dengan jurusanku, dan mencoba selalu menjadi yang terdepan. Aku senang dengan
diriku yang sekarang, dengan fisik baru dan sekolah baru yang tentunya
kusenangi. Kuharap aku bisa bertahan disini hingga hari kelulusan tiba, dan
bisa bekerja disebuah perusahaan besar dengan gaji besar. Akupun memiliki
cita-cita untuk mendirikan sebuah perusahaan Game. Menjadi pendiri sekaligus CEO perusahaan pembuat game
Tayajinku Studios! Aku berharap semoga bisa menggapai cita-cita itu dan
membahagiakan kedua orang tuaku. Amin…
-End
0 komentar:
Posting Komentar