Featured Post Via Labels

Instagram Photo Gallery

7 Agu 2015

Cinta Pada Wanita Berdarah Campuran

Share & Comment


Yusril Takeuchi



Cinta Pada Wanita Berdarah Campuran



Diterbitkan secara mandiri
melalui blog.yusriltakeuchi.com





Credits

Oleh: Yusril Takeuchi
Copyright © 2015 by Yusril Takeuchi

Penerbit
Yusril Takeuchi
www.yusriltakeuchi.com
yusriltakeuchi@gmail.com

Download Versi PDF:

Desain Sampul:
Yusril Takeuchi

Diterbitkan melalui:
                                     Blog.yusriltakeuchi.com





Perkenalkan namaku Muhammad Yusril Rapsanjani dan biasa di panggil Yusril, Sril. Dan memiliki nama julukan Yusril Takeuchi yang biasa dipakai untuk dalam dunia maya atau dunia internet. Kisahku dimulai sejak sekitar 1 minggu yang lalu, dimana MOS sudah berakhir dan aku sudah menemukan dimana kelasku berada dan bisa menentukan tempat duduk sesuka hati. Hari pertama begitu gugup, semua masih terlihat malu-malu dan grogi dalam bertindak. Wajar saja, itu tingkah alami yang semua orang alami pada saat pertama kali memasuki kelas baru, dengan teman baru, guru baru dan suasana yang baru.
            Aku menempati kelas X TKJ 3. Dimana kebanyakan anak TKJ itu mayoritas dihuni oleh laki-laki. Walau sebenarnya terdapat juga wanita yang memasukinya, dan kupikir itu suatu hal yang keren dan tidak biasa. Jarang sekali wanita memasuki jurusan teknik seperti itu. Aku cukup nyaman dikelas baru ini, dengan teman-teman baru dan suatu hal yang paling membuatku nyaman adalah terdapat seorang wanita berdarah campuran yang memikat hatiku pada pandangan pertama. Pandangan pertama itu adalah suatu hal yang biasa dialami seseorang ketika menemukan orang lain yang menurutnya baik dan membuat orang tersebut tertarik. Begitupun dengan diriku sendiri. Seorang wanita berambut panjang, berkulit putih, dengan wajah sedikit memasuki keturunan Chinese. Seseorang wanita yang membuat hatiku berdetar menggebu-gebu. Mungkin inikah cinta sesungguhnya? Dari penampilannya, tingkah lakunya, dan cara dia menjaga diri benar-benar sesuai dengan tipeku. Sebelumnya dikelasku juga terdapat wanita yang lumayan cantik bernama, sebut saja RM. Dia lumayan cantik dan sedikit mempesona, namun setelah beberapa hari memasuki sekolah dan belajar bersama. Dia baru menampakkan sifat aslinya. Dia begitu terbuka dengan laki-laki, rela di sentuh dan dipegang oleh sembarang pria. Menurutku itu adalah suatu hal yang tidak baik bagi seorang wanita, dia terkesan begitu murahan. Bukan maksudku merendahkannya, tapi itulah keadaannya.
            Wanita berdarah campuran itu bersikap sangat lembut, pendiam, tidak banyak bicara, serta bisa menjaga jarak dengan laki-laki lain yang ada di sekitarnya. Awal-awal memasuki sekolah mungkin aku hanya bisa memandangnya setiap hari dari kejauhan, aku duduk dipojok depan sebelah kiri, sedangkan dia pojok sebelah kanan. Walau memiliki keinginan yang sangat kokoh untuk berkenalan, tapi tetap saja rasa itu sulit untuk dilaksanakan. Rasa malu, bercampur grogi itu kian menggebu-gebu didalam diri ini, sehingga memberhentikan langkahku untuk berjabatan tangan dengannya, dan menyebutkan namaku.
Seiring berjalannya waktu, aku sudah mengetahui namanya. Wanita berdarah campuran, seorang wanita yang memikat hatiku pada pandangan pertama itu bernama, sebut saja VN.

            Aku hanya seorang Penulis, bukan ahli gombal berkata-kata. Hanya ini yang bisa kulakukan agar dia mengetahui isi hatiku. Yaitu dengan membuat cerita tentang semua yang aku rasakan dan alami. Keadaan sangat berbeda pada saat aku berbicara langsung dengannya dibandingkan dengan menulis seperti ini. Dengan seperti ini aku bisa melepaskan semua perasaan yang ingin kukeluarkan, semua rasa yang terpendam.
            Aku baru saja mengenalnya, untuk menjadi pacarnya rasanya sangat tidak mungkin bagiku. Aku memilik rasa trauma yang lumayan tinggi. Rasa trauma yang seolah-olah membuatku memiliki orang yang dibenci tambahan. Sebelumnya aku pernah berpacaran dengan seseorang, dia bersekolah di SMA 17. Wanita yang benar-benar baik dan sangat lembut, sesuai dengan semua yang aku inginkan. Namun disaat aku sudah memasuki posisi nyaman dalam kesetiaan, justru dia merusak semuanya. Dengan mantannya yang dikatakannya belum putus. Saat-saat pacaran kita sering berhubungan, berbicara, mengobrol, bercanda. Namun apa yang terjadi setelah putus? Semua berubah menjadi sunyi. Tak ada sapaan, tawa, candaa, teguran, dan bahkan tingkah lakunya seolah-olah ingin menjauhiku, memblokir semua akses yang dapat membuatku bisa berbicara dengannya seperti blokir facebook, delete account bbm, line, dll.

            Rasa trauma itulah yang membuatku sulit untuk mengungkapkan rasa cintaku pada VN secara langsung. Aku masih ingin berteman dengannya, berbicara dengannya, tertawa bersama dan memecahkan suatu masalah bersama. Dan pasti akan menjadi suatu hal yang sangat kejam jika aku bisa menjadi pasangannya, namun kata putus sudah diucapkan. Apa yang terjadi? Semua keadaan berubah total seperti diatas.
Aku menyukainya, dan ingin mengenalnya lebih lanjut. Aku memiliki sebuah siasat agar bisa berbicara dengannya yaitu melalui BBM. Pada saat dia dan SB meminta uang kepada seluruh siswa untuk patungan taplak meja. Aku berniat meminta pin BB nya, bahkan sudah mengatakannya pada saat dia meminta uang padaku. Tapi apa responnya? Tidak ada jawaban. Mungkin karena anak-anak yang terlalu berisik sehingga membuatnya tidak mendengar apa yang kukatakan. Aku hanya berbicara 1 kali, dia tidak mendengarnya maka kutarik kembali kata-kata itu untuk tidak diucapkan. Memang sedikit ada rasa kecewa, namun aku harus terus berjuang untuk bisa mengenalnya lebih lanjut. Disuatu hari aku memilik siasat untuk membuatku bisa dekat dengannya, yaitu dengan duduk didepan bangkunya. Tentu aku mengajak SW untuk berpindah tempat duduk dari pojok kiri ke kanan. Dari situ aku seolah-olah mendapatkan ruang yang terbuka lebar. Aku jadi lebih bebas untuk berbicara dengannya, lebih berani dan tidak ada rasa gugup. Dan itulah awal kisah yang sesungguhnya dimulai. Dimana aku dapat mengobrol dengannya, tertawa bersamanya, berharap kedekatan darinya.

            Aku cukup senang pada saat pelajaran Bahasa Arab. Walau kupikir dia tidak mengerti pelajaran itu, dia memutuskan untuk menyerahkan semuanya padaku, untuk membantunya menulis dan menghafal. Dari situ hatiku begitu senang, aku tidak menyangka bisa sedekat itu dengannya. Apakah ini mimpi? Semoga posisi ini bisa bertahan lama, ini adalah suatu hal yang membuatku nyaman saat berada disekolah. Jujur saja saat aku duduk di pojok kiri, jauh darinya. Aku merasakan kebosanan dan kejenuhan yang kian membara. Rasanya begitu putus asa saat pergi ke sekolah. Tapi setelah berpindah duduk didepannya, aku memiliki semangat dan motivasi baru. Aku selalu ingin menunjukkan padanya bahwa akulah yang terbaik. Walau terbilang dia memasuki TKJ hanya sekedar mencoba-coba. Tapi aku sangat mengharapkan agar dia bisa bertahan dijurusan itu selama 3 tahun. Rasanya begitu sedih ketika suatu hal yang tidak diinginkan terjadi. Yaitu melihatnya pindah sekolah ke sekolah lain, yang membuatku tidak bisa lagi melihatnya, menatapnya, serta mendengar tawanya. Apa pilihan yang telah kuambil sekarang? Aku memilih untuk bisa menjadi temannya, agar aku bisa selalu dekat dengannya tanpa ada kata putus yang terdengar ditelinga. Dan memendam rasa ini untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Wanita berdarah campuran, Stand By Me.
Tags:

Written by

Seorang penulis novel fantasi yang memiliki minat dalam berbagai hal seperti programming dan game making.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Fantasy

Fiksi Ilmiah

Wattpad: @yusriltakeuchi

Copyright © Yurani Takeuchi | Thanks to Yusril Takeuchi